Jakarta, Februari 2025 – Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada Januari 2025, mencapai 156,1 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, mencerminkan ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika global.
Menurut pernyataan resmi dari BI, kenaikan cadangan devisa ini didukung oleh penerimaan pajak dan devisa ekspor yang kuat, terutama dari sektor komoditas unggulan seperti batu bara, minyak sawit, dan nikel. Selain itu, stabilitas pasar keuangan domestik serta aliran modal asing yang masuk turut berkontribusi pada peningkatan cadangan devisa tersebut.
“Kenaikan cadangan devisa ini mencerminkan kondisi ekonomi yang stabil dan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia,” ujar Gubernur Bank Indonesia dalam konferensi pers.
Dampak Positif terhadap Perekonomian
Peningkatan cadangan devisa memiliki beberapa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, di antaranya:
- Menjaga Stabilitas Rupiah – Cadangan devisa yang lebih tinggi memperkuat ketahanan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
- Meningkatkan Kepercayaan Investor – Dengan devisa yang kuat, investor asing lebih yakin untuk menanamkan modal di Indonesia.
- Menopang Ketahanan Ekonomi – Cadangan devisa yang memadai dapat digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian global, termasuk gejolak pasar keuangan internasional.
Meskipun mengalami peningkatan, BI tetap memantau dinamika ekonomi global, termasuk kebijakan moneter di negara-negara maju dan pergerakan harga komoditas dunia, yang dapat memengaruhi cadangan devisa ke depan.
Dengan tren positif ini, pemerintah dan BI optimis bahwa perekonomian Indonesia akan tetap stabil dan terus tumbuh di tengah tantangan global yang ada. BI akan terus menjaga kebijakan moneter yang akomodatif serta koordinasi dengan pemerintah guna memastikan stabilitas ekonomi nasional.