Gempa M 2,5 Guncang Labuan Bajo NTT, Ini Fakta Terbarunya

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) — Dini hari Sabtu, 25 Oktober 2025 pukul 03.00 WIB, wilayah di sekitar Labuan Bajo diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,5. Titik gempa tercatat berada pada koordinat 8.36 LS dan 119.58 BT dengan kedalaman 157 kilometer, serta epicenter terletak sekitar 37 kilometer barat laut Labuan Bajo. detiknews

Detil Kejadian

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun resmi di platform X (@infoBMKG) mencatat gempa ini dengan tag: #Gempa Mag:2.5, (37 km BaratLaut LABUAN BAJO-NTT).
Kedalaman 157 km menunjukkan bahwa gempa tersebut berasal dari pusat gempa yang cukup dalam, sehingga getarannya tidak memicu kerusakan signifikan di permukaan — sejauh laporan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan bangunan.

Konteks Gempa di Wilayah NTT

Wilayah Nusa Tenggara Timur termasuk dalam zona aktif gempa karena berada di jalur pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Gempa dengan magnitudo kecil seperti ini cukup sering terjadi dan umumnya tidak memicu tsunami atau kerusakan besar. Namun, kedalaman yang dalam menyebabkan getaran cenderung lebih lemah terasa secara fisik di permukaan.

Dampak dan Respons Awal

Meski kedalaman cukup besar, warga di Labuan Bajo menyebut bahwa guncangan terasa ringan dan berlangsung singkat. Tidak ada panik massal maupun pengungsian. Pihak pemerintah daerah dan BMKG menyatakan telah siap memantau perkembangan setelah gempa dan menghimbau warga agar tetap tenang dan waspada terhadap getaran susulan.
BMKG juga mencantumkan catatan disclaimer bahwa “informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.”

Apa yang Perlu Diketahui Masyarakat?

  1. Kedalaman & magnitude kecil: Gempa M 2,5 dengan kedalaman 157 km biasanya menyebabkan getaran sangat ringan, sehingga potensi kerusakan sangat rendah.

  2. Wilayah rawan gempa: Labuan Bajo dan NTT secara umum merupakan wilayah yang rutin mengalami aktivitas seismik — kesiapsiagaan tetap diperlukan.

  3. Tanggung jawab lokal: Pemerintah daerah bersama BMKG diharapkan terus menyampaikan informasi secara cepat dan jelas ke masyarakat agar kekhawatiran dan disinformasi bisa dihindari.

  4. Siaga terhadap susulan: Meski kecil, gempa bisa diikuti oleh getaran susulan — warga diminta selalu waspada terutama bila merasakan guncangan yang lebih kuat.

Implikasi untuk Pariwisata dan Infrastruktur

Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, terutama untuk wisatawan domestik dan mancanegara, Labuan Bajo harus menjaga reputasi aman-gempa sekaligus meningkatkan infrastruktur dan sistem peringatan dini. Gempa kecil seperti ini menjadi pengingat penting bahwa wilayah pariwisata besar pun tidak bebas dari risiko seismik — oleh karena itu kesiapan dan komunikasi yang baik menjadi kunci.

Kesimpulan

Gempa berkekuatan M 2,5 yang mengguncang Labuan Bajo pagi ini memang relatif kecil dan berdampak minimal—namun tetap menjadi pengingat bahwa wilayah tersebut berada di zona gempa aktif. Masyarakat dan pemangku kepentingan diharapkan tetap waspada, mematuhi himbauan BMKG, dan memastikan kesiapsiagaan tetap terjaga untuk mengantisipasi kemungkinan yang lebih besar.