Kyiv — Di tengah konflik berkepanjangan melawan invasi Rusia, pemerintah Ukraina menghadapi gelombang skandal korupsi besar‑besaran yang mengguncang sektor strategis nasional. Dua menteri penting — Menteri Energi Svitlana Hrynchuk dan Menteri Kehakiman German Galushchenko — telah diajukan pengunduran dirinya setelah terbongkarnya skema suap senilai lebih dari US$100 juta yang berkaitan dengan pengadaan sektor energi. Al Jazeera+2euronews+2
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa insiden ini merupakan “masalah kepercayaan” bagi pemerintah dan menegaskan bahwa para pelaku harus bertanggung jawab. “Menteri Energi dan Menteri Kehakiman tidak dapat tetap dalam jabatan mereka,” tegas Zelenskyy dalam sebuah video yang dirilis pada 12 November 2025. euronews
Kronologi Skandal
Penyelidikan yang dilakukan oleh badan anti‑korupsi negeri seperti National Anti‑Corruption Bureau of Ukraine (NABU) dan Specialised Anti‑Corruption Prosecutor’s Office (SAPO) mengungkap skema pembayaran komisi antara 10–15% dari kontrak pengadaan energi dan nuklir yang seharusnya untuk mempertahankan infrastruktur pertahanan Ukraina. Skema ini dilaporkan melibatkan kontraktor yang dimulai dari Energoatom hingga perusahaan swasta dengan kaitan politik. The Washington Post+1
Galushchenko sebelumnya menjabat sebagai Menteri Energi hingga Juli 2025 sebelum dipindah ke posisi Menteri Kehakiman. Sementara itu, Hrynchuk menggantikannya sebagai Menteri Energi sebelum kemudian mundur. euronews
Implikasi Strategis di Masa Perang
Korupsi di sektor energi dan pengadaan militer ini memiliki efek langsung terhadap upaya Ukraina membela diri. Dengan banyak wilayah yang dilanda pemadaman listrik akibat serangan Rusia, pengalihan dana yang seharusnya untuk infrastruktur vital dianggap memperparah kondisi perang. Foreign Affairs Forum+1
Beberapa pengamat menyoroti bahwa skandal ini bisa mengurangi kepercayaan negara donor dan blok Barat yang mendukung Ukraina dalam perang dan proses integrasi ke European Union (EU). Reformasi anti‑korupsi menjadi syarat kunci untuk akses bantuan dan kerangka kerjasama internasional. Al Jazeera
Tindakan & Tantangan ke Depan
Pemerintah Ukraina segera menanggapi: pengunduran diri kedua menteri telah diterima, dan kabinet sementara menunjuk pengganti hingga proses hukum selesai. Dalam pembicaraan resmi, dipastikan bahwa penyelidikan akan berlangsung penuh dengan transparansi. UPI+1
Meski begitu, tantangan sangat besar:
-
Memastikan sistem pengadaan negara yang sedang dalam kondisi darurat perang bebas dari penyelewengan.
-
Memulihkan kepercayaan publik dalam kondisi nasional yang sarat tekanan.
-
Menjaga agar skandal ini tidak diubah oleh Rusia menjadi propaganda untuk melemahkan internal Ukraina.
Kesimpulan
Skandal korupsi senilai lebih dari US$100 juta yang menyeret dua menteri Ukraina menunjukkan bahwa bahkan di tengah peperangan, isu integritas dan akuntabilitas tetap krusial. Untuk Ukraina — yang sedang berjuang mempertahankan kedaulatan — kebersihan pemerintahan bukan sekadar idealisme, tetapi bagian tak terpisahkan dari strategi pertahanan.