Jenderal Prancis Ingatkan Risiko Besar jika Konflik dengan Rusia

Jenderal Fabien Mandon, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Prancis, memperingatkan bahwa Prancis harus mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan konfrontasi militer serius dengan Rusia dalam beberapa tahun ke depan. Menurut dia, “masa perdamaian di Eropa telah usai” dan skenario konflik besar bukan lagi sekadar hipotesis. Euro Weekly News+1

Peringatan dari Puncak Militer Prancis

  • Jenderal Mandon menyatakan bahwa Rusia menganggap Eropa lemah dan sedang “mereorganisasi diri” untuk menghadapi negara-negara NATO. Euro Weekly News

  • Ia menyoroti bahwa Prancis sudah merencanakan latihan militer skala besar — termasuk operasi “Orion 2026” — yang mensimulasikan konflik berintensitas tinggi melawan kekuatan besar. Euro Weekly News

  • Menurut Mandon, perang seperti ini bukan hanya soal militer. “Guncangan sebesar ini memerlukan lebih dari angkatan bersenjata. Dibutuhkan seluruh negara.” Euro Weekly News

  • Ia juga mengingatkan bahwa potensi konflik akan membawa konsekuensi berat: “kita harus siap kehilangan anak-anak kita … atau menderita secara ekonomi saat prioritas beralih ke produksi pertahanan.” Middle East Forum

Ancaman Rusia dan Ambisi Eropa

  • Dalam analisisnya, Mandon mengaitkan agresi Rusia di masa lalu — dari Georgia (2008), aneksasi Krimea (2014), hingga invasi ke Ukraina (2022) — sebagai bukti bahwa Rusia terus mengejar kepentingan geopolitik. Euro Weekly News

  • Mandon menegaskan bahwa ancaman Rusia bukan hanya militer, tapi juga psikologis: menurutnya, Rusia telah mengkaji struktur sosial Eropa dan bisa memanfaatkan kelemahan internal jika berhasil menciptakan polarisasi di dalam masyarakat. Euro Weekly News

  • Oleh karena itu, dia menyerukan “re-persenjataan moral” masyarakat Prancis agar bangsa lebih tangguh menghadapi guncangan ideologis dan sosial.

Penajaman Kebijakan Pertahanan Prancis

  • Peringatan Mandon datang di tengah visi Presiden Emmanuel Macron, yang sebelumnya menyerukan peningkatan besar anggaran pertahanan. Media Indonesia+1

  • Macron menyebut kebebasan Eropa kini terancam “sejak Perang Dunia II” dan menyatakan bahwa Prancis harus memperkuat kekuatan militernya agar bisa diandalkan di panggung global. Le Monde.fr+1

  • Jenderal Burkhard, Kepala Angkatan Darat Prancis sebelumnya, juga pernah memperingatkan bahwa Rusia akan menjadi “ancaman nyata” sebelum tahun 2030 — memperkuat narasi kesiapan militer Prancis untuk peperangan tingkat tinggi. Le Monde.fr

Dimensi Baru Ancaman: Luar Angkasa

  • Selain potensi konflik konvensional, Prancis juga khawatir dengan ancaman dari luar angkasa. General Vincent Chusseau, pejabat tertinggi Komando Luar Angkasa Prancis, menyatakan bahwa aktivitas “tidak bersahabat” dari Rusia — seperti jamming sinyal satelit, laser, dan serangan siber — semakin meningkat. Reuters

  • Presiden Macron sendiri pernah menyebut bahwa “perang masa depan akan dimulai di luar angkasa” dan menuduh Rusia melakukan spionase satelit serta serangan siber terhadap infrastruktur luar angkasa Prancis. detiknews

Risiko bagi Prancis dan Eropa

Berdasarkan peringatan dari jenderal dan pemimpin militer Prancis, potensi konflik dengan Rusia bisa membawa dampak serius:

  1. Kerugian Militer & Sipil: Jika perang tinggi intensitas terjadi, Prancis bisa mengalami kerugian personel dan materi secara besar-besaran.

  2. Beban Ekonomi: Pergeseran anggaran ke pertahanan dapat mengorbankan sektor sosial dan ekonomi lainnya.

  3. Ancaman Psikologis & Sosial: Strategi hibrida Rusia untuk memecah persatuan masyarakat dapat menimbulkan krisis identitas dan keamanan dalam negeri.

  4. Kerentanan Teknologi: Serangan luar angkasa dan siber menjadi ancaman nyata terhadap sistem pertahanan dan infrastruktur kritis.


Kesimpulan:
Peringatan dari Jenderal Fabien Mandon merupakan alarm bahwa Prancis tidak boleh lagi menganggap perdamaian di Eropa sebagai sesuatu yang pasti. Dengan kesiapan militer yang terus diperkuat, Prancis menyatakan bahwa “siap untuk menghadapi guncangan besar,” baik di darat maupun di luar angkasa. Bagi Eropa, pesan ini menegaskan bahwa ancaman Rusia bukanlah sekadar teori — melainkan salah satu skenario paling serius yang harus diantisipasi sebelum tahun 2030.