Tepi Barat — Pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat (West Bank) Palestina telah menjadi isu kontroversial di tingkat internasional. Meski banyak dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional, proyek pemukiman terus berkembang secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu faktor kunci dari ekspansi ini adalah aliran dana yang rumit, melibatkan pemerintah Israel, institusi swasta, donatur diaspora, hingga organisasi non-pemerintah.
Berikut uraian lengkap mengenai siapa saja yang mendanai pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan bagaimana model pendanaannya:
1. Pendanaan dari Pemerintah Israel
Anggaran Resmi Negara
Pemerintah Israel secara aktif mengalokasikan dana publik untuk pemukiman melalui berbagai kementerian. Menurut laporan Israel Policy Forum, beberapa alokasi jelas terlihat, misalnya pada Ministry of Settlements and National Missions yang pada 2025 mendapatkan anggaran sekitar NIS 123 juta (sekitar US$ 41 juta). Israel Policy Forum
Selain itu, kementerian lain seperti Dalam Negeri, Pertanian, Transportasi, dan Pertahanan juga terlibat mendanai pemukiman. Israel Policy Forum
Dana pemerintah ini tidak hanya untuk pembangunan rumah, tetapi juga untuk infrastruktur, keamanan, dan legalisasi pos-pos pemukiman (outposts) yang awalnya ilegal. The Associated Press
Dukungan untuk Pos‑Pos Pemukiman Tak Diakui
Menurut laporan AP yang dikutip oleh Associated Press, pemerintah Israel diam‑diam memberikan jutaan shekel untuk mendukung keamanan pos-pos pemukiman kecil (outposts) yang secara resmi belum diakui. The Associated Press
Dana tersebut digunakan untuk membeli peralatan keamanan seperti kamera, drone, pagar listrik, serta membangun jalan ke lokasi-lokasi terpencil outpost. The Associated Press
2. Organisasi Internal dan Non-Pemerintah (NGO) Israel
World Zionist Organization (WZO) – Settlement Division
Salah satu aktor penting dalam pendanaan pemukiman adalah World Zionist Organization (WZO). Divisi pemukiman WZO memainkan peran sentral dalam pengembangan pemukiman di Tepi Barat. Menurut CNI (Council for the National Interest), meski WZO bersifat non-pemerintah, divisi ini “secara efektif dibiayai dan dikendalikan oleh pemerintah Israel.” cnionline.org
Anggaran WZO untuk pemukiman di banyak kasus tidak transparan karena kedudukannya yang bukan lembaga pemerintah formal. cnionline.org
Kelompok Aktivis Pemukiman
Organisasi seperti Nachala, yang mendirikan pos-pos pemukiman baru, adalah contoh kelompok akar rumput yang juga menerima pendanaan resmi dan semi-resmi. Nachala didirikan dengan ambisi memperkuat kontrol pemukim atas Tepi Barat dan telah menggalang dana melalui “National Fund for the Building of Eretz Israel”. Wikipedia
Lembaga lain seperti Regavim (NGO) yang berafiliasi dengan pemukim lokal juga dilaporkan mendapat dana dari dewan regional pemukiman di Tepi Barat. Wikipedia
3. Donatur Asing dan Diaspora
Donasi dari Komunitas Yahudi di Luar Israel
Menurut laporan AA (Anadolu Agency) yang dirangkum dalam Factbox, sejumlah gerakan pemukiman mendapat dana dari organisasi Yahudi di luar Israel. Anadolu Ajansı
Contohnya, Central Fund of Israel, sebuah organisasi amal berbasis di Amerika Serikat, secara rutin memberikan dukungan keuangan kepada proyek-proyek pemukiman. Wikipedia
Ada juga dana dari organisasi seperti Keren Hayesod, yang merupakan bagian dari World Zionist Organization dan beroperasi di banyak negara, yang menyasar proyek pemukiman sebagai bagian dari “misi Zionis.” Anadolu Ajansı
Selain itu, kelompok pemukim ekstrem seperti Elad juga menerima sumbangan besar, termasuk dari luar negeri. Anadolu Ajansı
4. Kredit dan Pinjaman dari Perbankan
Bank-bank di Israel juga berperan penting dalam mendanai pertumbuhan pemukiman. Laporan Human Rights Watch (HRW) menunjukkan bahwa sebagian besar bank besar Israel memberikan pinjaman jangka panjang kepada dewan pemukiman lokal (settlement councils) untuk pembangunan infrastruktur dan hunian. Human Rights Watch
Beberapa pinjaman ini dijamin oleh Kementerian Dalam Negeri, yang memungkinkan biaya pinjaman lebih rendah dan mempermudah pembiayaan proyek pemukiman. Human Rights Watch
5. Proyek Irigasi dan Pertanian sebagai Kampanye “Soft Power”
Beberapa proyek pemukiman sebenarnya dibungkus sebagai proyek pertanian dan irigasi. Menurut organisasi Spirit of Aqsa, “Dana Nasional Yahudi” (Jewish National Fund) telah menyalurkan jutaan shekel untuk proyek irigasi dan pertanian di Tepi Barat, di antaranya berkedok “pemberdayaan pemuda.” spiritofaqsa.or.id
Salah satu proyeknya adalah perkebunan yang secara operasional mendukung pemukiman, bahkan di lokasi kontroversial seperti Lembah Yordan. spiritofaqsa.or.id
Proyek-proyek ini juga menarik pemukim muda dan memperkuat klaim Yahudi atas lahan tersebut melalui “penggunaan produktif.” spiritofaqsa.or.id
6. Tantangan dan Kritik Internasional
Pendanaan pemukiman ini telah menuai kritik dari berbagai pihak karena dianggap memperkuat aneksasi de facto atas Tepi Barat dan memperlemah hak Palestina untuk memiliki wilayah yang berdaulat. SINDOnews
Beberapa negara dan organisasi internasional menilai ekspansi pemukiman sebagai pelanggaran hukum internasional dan hambatan nyata dalam proses perdamaian. Anadolu Ajansı+1
Selain itu, aktivis hak asasi manusia menyoroti bahwa pendanaan besar tersebut berasal dari kombinasi dana publik, donatur swasta, hingga lembaga keagamaan dan ideologis — menciptakan model pendanaan campuran yang rumit dan sulit diawasi. Anadolu Ajansı+1
Kesimpulan
Sumber dana pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat sangat beragam dan kompleks, meliputi anggaran negara Israel, organisasi non-pemerintah internal, donatur diaspora, hingga pinjaman bank. Kombinasi ini memungkinkan ekspansi permukiman yang masif, baik yang secara resmi diakui maupun pos-pos ilegal yang kemudian dilegalkan. Aliran dana tersebut menjadi salah satu tulang punggung strategi pemukiman Israel yang memperkuat kontrol demografis dan geografis di wilayah yang sangat sensitif secara politik dan hukum internasional.