Negosiasi Ukraina dan AS di Miami Pulang Tanpa Solusi Baru

Sejak akhir November 2025, perwakilan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Pemerintah Ukraina kembali duduk bersama di Miami, Florida — setelah sebelumnya AS melalui utusannya, Steve Witkoff dan menantunya Jared Kushner, bertemu dengan Pemimpin Rusia, Vladimir Putin di Moskow. The Guardian+2Antara News+2

Kedua belah pihak berharap menghidupkan kembali kerangka perdamaian — berdasarkan rancangan sebelumnya yang melibatkan jaminan keamanan dan kompromi wilayah — sebagai jalan keluar bagi konflik yang telah berlangsung bertahun‑tahun antara Ukraina dan Rusia. The Guardian+2Anadolu Ajansı+2

Delegasi Ukraina dipimpin oleh Rustem Umerov (Sekretaris Dewan Keamanan & Pertahanan Ukraina) dan Andrii Hnatov (Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina). rubryka.com+1

Apa yang Dibahas

– Rangka kerja keamanan pasca‑perang: AS menawarkan jaminan keamanan, kerangka disinsentif militer, dan skema kerjasama ekonomi serta rekonstruksi. Axios+2Antara News+2
– Mekanisme jaminan bahwa Ukraina tetap berdaulat, bebas dari ancaman, dan bisa mempertahankan kemerdekaannya. Axios+2Anadolu Ajansı+2
– Diskusi soal struktur militer Ukraina pasca-konflik dan batas persenjataan, sebagai bagian dari kompromi damai. kumparan+2The Guardian+2

Diplomasi ini digambarkan sebagai “konstruktif” oleh pihak AS. Antara News+1

Hasil: Nada Baik, Tapi Tanpa Titik Temu

Meski diskusi dianggap positif dan dilanjutkan selama tiga hari di Miami, hasilnya tetap mengecewakan: tidak ada kesepakatan baru yang konkret disepakati. pravda.com.ua+2EADaily+2

Menurut pernyataan bersama: kemajuan nyata hanya bisa terjadi jika pihak Rusia menunjukkan komitmen serius untuk menghentikan perang — jadi tanggung jawab sekarang tergantung pada Moskow. The Guardian+2Hürriyet Daily News+2

Rencana perdamaian versi AS yang sempat disodorkan — dengan poin‑poin revisi — dinilai oleh Ukraina sendiri masih belum “lengkap.” Antara News+1

Kerikil Utama yang Membelenggu Kesepakatan

  • Wilayah & Kedaulatan Sensitif: Kesepakatan “territorial compromise” tampaknya tetap jadi batu sandungan besar. Berdasarkan laporan sebelumnya, proposal awal meminta Ukraina menyerahkan sebagian sisa wilayah yang saat ini berada di kontrol Ukraina — sesuatu yang ditolak keras oleh Kyiv. kumparan+2The Guardian+2

  • Keamanan dan Jaminan Masa Depan yang Samar: Meskipun ada kesepakatan prinsip tentang “jaminan keamanan”, detail praktis — seperti durasi, sifat jaminan, dan mekanisme pemantauan — belum jelas. Ukraina menegaskan bahwa untuk menerima apa pun, mereka harus yakin kedaulatan dan keamanannya benar‑benar terjamin. Axios+2Antara News+2

  • Ketergantungan pada Rusia: Seperti disepakati, kemajuan akhir sangat tergantung pada kesiapan Rusia menunjukkan komitmen damai — sesuatu yang dalam jangka pendek tampaknya tidak realistis. The Guardian+2EADaily+2

  • Tekanan Internasional & Europaik: Beberapa sekutu Eropa menolak versi awal rencana yang dianggap terlalu menguntungkan Rusia, sehingga pergolakan diplomasi antara AS‑Ukraina dengan sekutu Eropa semakin kompleks. The Guardian+2kumparan+2

Implikasi: Konflik Masih Berlanjut, Diplomasi Terombang‑ambing

Dengan kembalinya diplomasi — tapi tanpa kemajuan nyata — kemungkinan konflik di Ukraina tetap tinggi; front militer dan tekanan Rusia masih jadi faktor dominan.

Negosiasi jangka panjang kini lebih sulit: tanpa kesepakatan konkret, ketidakpastian tetap tinggi, baik untuk militer Ukraina, warga sipil, maupun stabilitas kawasan Eropa Timur.

Bagi Ukraina, meja diplomasi kini harus diimbangi dengan persiapan militer dan strategi mempertahankan kedaulatan.

Bagi dunia — ini menggarisbawahi bahwa meski ada upaya perdamaian, konflik ini tidak akan cepat selesai, kecuali ada perubahan besar di pihak Rusia.

Kesimpulan: Harapan Diplomasi, Realita Konflik

Pertemuan di Miami telah membuka pintu dialog lagi — tapi bukan pintu kemenangan. Diplomasi tetap berjalan, jaminan masa depan masih dibicarakan. Namun tanpa komitmen nyata dari Rusia, dan tanpa jaminan jelas soal wilayah dan kedaulatan, semua itu seperti menggantung di udara.