Visa Kerja H-1B AS Kini Utamakan Pekerja Bergaji Tinggi

Amerika Serikat mengumumkan perubahan kebijakan dalam proses seleksi visa kerja H-1B yang mulai berlaku pada awal tahun 2026. Pemerintah kini memprioritaskan pelamar dengan tawaran gaji tertinggi, menggeser sistem lotre yang selama ini digunakan untuk menentukan penerima visa. (uscis.gov, reuters.com)


Latar Belakang Kebijakan H-1B

Visa H-1B merupakan salah satu program yang paling populer untuk pekerja asing terampil di AS, terutama di sektor teknologi dan engineering. Setiap tahun, pemerintah membatasi jumlah visa yang diterbitkan, dengan kuota 85.000 visa per tahun.

  • Sistem lotre selama ini digunakan untuk memilih pelamar secara acak saat jumlah permohonan melebihi kuota.

  • Kritik muncul karena sistem lotre tidak mempertimbangkan kualitas atau kontribusi potensial pemohon secara langsung.


Detail Perubahan Sistem Seleksi

Dalam kebijakan terbaru, seleksi H-1B akan dilakukan berdasarkan tawaran gaji tertinggi yang diajukan oleh pemberi kerja kepada pelamar.

  • Pelamar dengan gaji tertinggi akan mendapatkan prioritas dalam proses seleksi.

  • Tujuannya adalah menarik tenaga kerja asing yang dianggap dapat memberikan nilai tambah lebih besar bagi ekonomi AS.

  • Kebijakan ini diharapkan mendorong perusahaan meningkatkan standar gaji dan memperbaiki kualitas tenaga kerja asing. (uscis.gov, theverge.com)


Reaksi dari Industri dan Pekerja

Perubahan ini mendapat respons beragam dari berbagai pihak:

  • Perusahaan Teknologi: Beberapa khawatir biaya gaji akan meningkat signifikan, namun ada yang menyambut positif sebagai dorongan peningkatan kualitas SDM.

  • Pekerja Asing: Mereka yang memiliki tawaran gaji rendah berpotensi semakin sulit mendapatkan visa H-1B, memperketat persaingan di pasar kerja.

  • Pengamat Ekonomi: Menganggap kebijakan ini bisa meningkatkan kontribusi tenaga kerja asing dalam produktivitas nasional.


Dampak Potensial Kebijakan Baru

  • Kualitas Tenaga Kerja Meningkat: Dengan memprioritaskan gaji tinggi, AS berharap mendapatkan pekerja dengan kemampuan dan pengalaman yang mumpuni.

  • Perubahan Strategi Perusahaan: Perusahaan mungkin perlu menyesuaikan strategi rekrutmen dan kompensasi agar tetap kompetitif.

  • Pengaruh pada Startup dan UKM: Sektor kecil menengah yang biasanya menawarkan gaji lebih rendah mungkin menghadapi tantangan mendapatkan visa.


Kesimpulan

Perubahan seleksi visa kerja H-1B yang mengutamakan pekerja bergaji tinggi mencerminkan upaya AS untuk menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja dengan kualitas dan kontribusi ekonomi yang lebih besar. Kebijakan ini berpotensi menggeser dinamika pasar tenaga kerja asing di Amerika Serikat dalam beberapa tahun mendatang.