Aksi Nekat Pria India Selamatkan Ular dengan Napas Buatan
Kejadian unik terjadi di distrik Valsad, provinsi Gujarat, India. Seorang relawan penyelamat satwa liar bernama Mukesh Vayad nekat memberi pertolongan pertama menggunakan napas buatan (mouth-to-mouth CPR) pada seekor ular yang terkena sengatan listrik — dan berhasil menyelamatkannya. India Today+1
🐍 Kronologi Penyelamatan
-
Ular — diidentifikasi sebagai ular tikus (rat snake), jenis yang tidak berbisa — sedang merayap di tiang listrik tiga fasa ketika menyentuh kabel bertegangan tinggi. India Today+1
-
Akibat sengatan listrik, ular terjatuh sekitar 15 kaki dan pingsan, tak bergerak. www.ndtv.com+1
-
Warga setempat yang panik segera mengontak Mukesh Vayad. Ia tiba di lokasi, menemukan ular dalam kondisi tak sadarkan diri — tanpa gerak maupun respon. www.ndtv.com+1
-
Vayad kemudian membuka mulut ular dan mulai memberi napas buatan. Ia juga menepuk bagian dada/perut ular secara berkala, mirip teknik CPR. Ia menjalankan prosedur itu kurang lebih selama 30 menit. www.ndtv.com+1
-
Setelah usaha gigih itu, ular mulai menunjukkan tarikan napas dan gerakan — lalu selamat, akhirnya merayap pergi ke semak-semak di sekitar. www.ndtv.com+1
Video penyelamatan itu telah viral di media sosial dan memantik decak kagum dari pengguna net. Banyak yang memuji keberanian dan empati sang penyelamat terhadap satwa. India Today+1
Riwayat Aksi Serupa di India
Kasus ini bukan yang pertama. Tahun 2024, di daerah Vadodara (juga di Gujarat), seorang aktivis satwa liar Yash Tadvi dilaporkan berhasil menyelamatkan seekor ular — jenis chequered keelback — dengan CPR mulut ke mulut. Ular tersebut tampak tak bernyawa saat ditemukan, tetapi setelah sekitar 3 menit pemberian napas buatan, ular mulai bergerak kembali. The Indian Express+2DeshGujarat+2
Setelah itu, ular diserahkan ke departemen kehutanan setempat untuk ditangani lebih lanjut. The Economic Times+1
Namun, tidak semua aksi seperti ini mendapat dukungan dari pakar. Beberapa ahli reptil memperingatkan bahwa metode CPR pada ular tidak selalu efektif, karena pernapasan ular berbeda dengan mamalia — mereka memiliki struktur pernapasan yang kompleks (serangkaian kantong udara di sepanjang tubuh), dan memberikan napas buatan tanpa pengetahuan memadai bisa sia-sia atau justru membahayakan. The Indian Express+1
Kenapa Aksi Ini Jadi Viral & Relevansinya
-
Mengundang kekaguman & rasa iba: Banyak orang terpukau bahwa manusia bisa sejauh ini berempati pada ular — satwa yang sering ditakuti. Tindakan ini dianggap “nyeleneh” dalam arti positif: penuh keberanian dan kemanusiaan terhadap makhluk yang biasanya dihindari.
-
Bangkitkan kesadaran soal satwa liar: Ular tikus (rat snake) dan ular jenis non-bisa lainnya berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem — misalnya mengendalikan populasi tikus. Aksi penyelamatan memberi pesan bahwa bukan selalu ular harus dibasmi.
-
Diskusi soal teknik penyelamatan hewan: Kasus-kasus ini memicu pertanyaan: seberapa efektif dan aman CPR pada reptil? Apakah orang awam boleh mencoba? Banyak yang mengingatkan agar menyerahkan ke ahli satwa.
-
Viralitas & hiburan sosial media: Kombinasi antara dramatisme (ular jatuh, tak bernyawa, kemudian hidup kembali), sensasi “bucin ke ular” (hewan biasa dijauhi), dan keberanian manusia — ini bahan viral kuat.
Catatan & Peringatan
-
Penyelamatan seperti ini risiko tinggi: Ular — bahkan yang non-bisa — bisa stres, agresif, atau tiba-tiba menyerang ketika sadar. Tanpa pengalaman, bisa fatal.
-
Teknik pernapasan buatan pada ular tak sama dengan manusia: struktur pernapasan reptil berbeda. Pakar sering menyebut bahwa CPR tradisional bisa tidak efektif — dan yang paling benar: memanggil penyelamat satwa profesional. The Indian Express+1
-
Jangan meniru aksi ini secara impulsif. Jika nemu ular pingsan atau terluka: hubungi organisasi penyelamat satwa atau otoritas setempat.
Kesimpulan
Tindakan nekat dari Mukesh Vayad — memberi napas buatan pada ular yang tersengat listrik — berhasil menyelamatkan seekor makhluk yang secara naluriah sering ditakuti. Itu bukan cuma aksi dramatis untuk viral — ada nilai kemanusiaan, empati lingkungan, dan perhatian terhadap keseimbangan alam. Tetapi, karena kompleksitas biologis ular dan bahaya yang bisa muncul, aksi seperti ini sebaiknya diserahkan ke profesional.