Presiden Filipina, Bongbong Marcos Jr., menegaskan bahwa pemerintahannya akan membawa ke pengadilan semua pihak yang terlibat dalam skandal korupsi besar-besar dalam proyek pengendalian banjir. Skandal ini terkait dengan ribuan proyek yang dilaporkan tidak selesai, berkualitas buruk, atau bahkan hanya “proyek hantu” yang didanai lewat miliaran peso anggaran publik. Hürriyet Daily News+2pna.gov.ph+2
Pada konferensi pers tanggal 13 November 2025, Marcos menyatakan bahwa banyak dari tersangka sudah diajukan untuk tuntutan pidana dan akan dipenjara sebelum Natal. AP News+2mirror.pco.gov.ph+2
Detail Janji dan Tindak Lanjut
-
Marcos mengungkap bahwa komisi penyelidikan independen telah dibentuk untuk menangani investigasi skandal proyek pengendalian banjir. pna.gov.ph+1
-
Pemerintah telah membekukan aset senilai 6,3 miliar peso yang terkait tersangka proyek-banjir. Reuters+1
-
Anggaran proyek pengendalian banjir yang diduga bermasalah disebut mencapai lebih dari 545 miliar peso sejak 2022. The Straits Times+1
-
Marcos menyatakan:
“Wala silang Merry Christmas” (“Mereka tak akan punya Natal yang bahagia”), merujuk pada tersangka yang akan masuk penjara. mirror.pco.gov.ph
Alasan dan Konteks
-
Filipina adalah negara dengan risiko banjir tinggi, dan proyek-pengendalian banjir yang gagal menimbulkan kerusakan besar, baik materiil maupun nyawa. Marcos mengatakan bahwa “ada banyak kerusakan yang bukan hanya finansial tapi kehidupan nyata”. pna.gov.ph+1
-
Penyelidikan dipicu oleh pengungkapan bahwa sebagian besar anggaran hanya dikontrol oleh sedikit kontraktor dan terdapat proyek hantu. Philstar+1
-
Tekanan publik sangat besar: protes massal di Manila dan kota-kota lain menuntut pertanggungjawaban — istilahnya “Trillion Peso March”. TIME+1
Tantangan dan Catatan Penting
-
Meskipun janji sudah dibuat, faktor yang masih harus dihadapi: bukti yang cukup untuk pengadilan, proses hukum yang tidak terganjal politik, dan implementasi yang konsisten. PhilNews+1
-
Beberapa kritikus mempertanyakan apakah pejabat tinggi sekutu Marcos juga akan terkena, atau hanya “pemain kecil”. Marcos mengatakan: “Nobody is exempted” (“Tak satu pun akan dikecualikan”). The Straits Times
-
Karena besarnya skala kerugian dan banyaknya proyek, proses hukum bisa memakan waktu lama dan risiko reputasi pemerintah tetap tinggi.
Implikasi untuk Filipina
-
Jika janji ini ditepati, ini bisa menjadi titik balik bagi upaya pemberantasan korupsi di sektor infrastruktur di Filipina dan meningkatkan kepercayaan publik.
-
Ke arah yang sebaliknya, jika hanya menjadi retorika tanpa hasil nyata, bisa memperparah kecewa publik dan menurunkan legitimasi pemerintah.
-
Dari sisi global, transparansi dan akuntabilitas proyek-infrastruktur akan menjadi sorotan investor internasional.
Kesimpulan
Presiden Bongbong Marcos Jr. telah berkomitmen untuk menahan dan membawa ke pengadilan semua pelaku korupsi proyek pengendalian banjir di Filipina, dengan janji bahwa sebagian dari mereka akan masuk penjara sebelum Natal 2025. Dengan skandal yang mencakup ratusan proyek dan miliaran peso, janji ini menjadi ujian nyata bagi reformasi pemerintahan dan penegakan hukum di negeri tersebut.