Tentara dan Pemukim Ilegal Israel Rusak Lahan Palestina

Aktivitas tentara dan pemukim ilegal Israel di wilayah Tepi Barat terus merusak lahan pertanian Palestina: ribuan pohon zaitun dirusak, lahan dibakar, dan area pertanian dihancurkan dalam eskalasi kekerasan yang makin sistematis dan ditandai kritik hak asasi serta kekhawatiran terhadap masa depan keberlanjutan komunitas Palestina.


1. Eskalasi Kerusakan Lahan Palestina oleh Israel

Insiden terbaru menunjukkan bahwa tentara Israel bersama pemukim ilegal menghancurkan ribuan pohon zaitun di wilayah Tepi Barat Palestina, dengan kerugian diperkirakan mencapai hampir US$7 juta (sekitar Rp108 miliar) dalam satu minggu saja menurut kementerian pertanian Palestina. Serangan ini terjadi terutama di area selatan, utara, dan tengah West Bank, di mana pohon zaitun — simbol ekonomi dan budaya bagi warga Palestina — menjadi target utama. Anadolu Ajansı

Laporan resmi dari kementerian menggambarkan tindakan ini sebagai bagian dari upaya sistematis untuk merebut tanah Palestina dan mengosongkannya dari penduduk asli, sementara tentara Israel terlihat mendampingi pemukim selama beberapa serangan tersebut. Anadolu Ajansı


2. Serangan Langsung terhadap Pertanian & Kehidupan Sipil

Selain perusakan tanaman, kelompok pemukim ilegal juga membakar gedung dan lahan pertanian serta properti warga Palestina di berbagai lokasi seperti Tulkarem. Lahan pertanian, struktur metal, tenda komunitas Badui, dan kendaraan milik warga menjadi sasaran serangan yang melukai warga sipil. Tentara Israel dilaporkan mengawal pemukim dan mencegah warga Palestina menangani kerusakan tersebut. english.pnn.ps

Kekuatan pemukim yang agresif bukan hanya merusak lahan; mereka juga melakukan pembakaran gudang dan properti yang mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat Palestina. netralnews.com


3. Kekerasan Terhadap Petani Selama Musim Panen

Musim panen zaitun baru‑baru ini ditandai dengan penyerangan oleh tentara dan pemukim, termasuk di wilayah utara Tepi Barat, di mana petani diserang saat mencoba mengumpulkan hasil panen mereka. Menurut laporan, ini merupakan bagian dari tekanan berkelanjutan atas komunitas agraris Palestina di tengah perluasan permukiman ilegal dan aktivitas militer. Al Jazeera


4. Benturan dan Ketegangan Kekerasan di Lapangan

Tindak kekerasan tidak hanya sebatas lahan pertanian. Di beberapa kasus, pemukim ilegal memasuki rumah warga Palestina, melepaskan gas air mata, menghancurkan properti, bahkan membunuh ternak. Insiden ini menambah tekanan sosial dan ekonomi terhadap keluarga‑keluarga Palestina di wilayah tersebut. Beberapa pemukim dilaporkan ditangkap oleh polisi Israel setelah serangan tersebut, meskipun tingkat akuntabilitas masih dipertanyakan. AP News

Selain itu, ada juga laporan tentang praktik intimidasi oleh pemukim terhadap komunitas Palestina di area seperti Ras Ein al‑Auja, di mana hewan ternak sengaja digiring melalui lahan warga untuk memaksa mereka meninggalkan wilayah tersebut — sering diiringi oleh dukungan tentara atau setidaknya ketidaktertiban keamanan. The Guardian


5. Reaksi Politik dan Publik

Ketegangan yang meningkat ini bahkan memicu kecaman dari pihak yang lebih moderat di kalangan Israel sendiri. Presiden Israel Isaac Herzog pernah mengutuk serangan pemukim sebagai tindakan serius, menunjukkan adanya tekanan dari internal atas kekerasan yang kerap diarahkan pada warga sipil Palestina. The Guardian

Sementara itu, pihak Palestina menilai tindakan tersebut sebagai bagian dari kebijakan kolonisasi yang didukung negara, yang tidak hanya merusak lahan tetapi juga menghancurkan sumber mata pencaharian rakyat Palestina serta mengikis harapan untuk solusi dua negara yang adil.


6. Dampak Jangka Panjang terhadap Komunitas Palestina

Kerusakan lahan pertanian bukan sekedar kerugian ekonomi sesaat; tindakan seperti perusakan ribuan pohon zaitun dan pengrusakan lahan mengancam ketahanan pangan, stabilitas sosial, dan warisan budaya. Pohon zaitun sering kali diwariskan secara turun‑temurun dan menjadi sumber pendapatan utama banyak keluarga. Dengan rusaknya pohon‑pohon ini, komunitas lokal menghadapi penurunan pendapatan, ketergantungan pada bantuan luar, dan ancaman pengusiran. Anadolu Ajansı

Demikian juga, tidak adanya pertanggungjawaban yang jelas terhadap pelaku perusakan atau kekerasan memperparah ketidakpercayaan antara kedua komunitas, memperpanjang konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun.


7. Kesimpulan

Kerusakan lahan Palestina oleh tentara dan pemukim ilegal Israel merupakan fenomena yang terus meningkat akhir‑akhir ini, tak hanya berupa perusakan tanaman dan properti tetapi juga serangan terhadap kehidupan agraris dan komunitas sipil. Laporan resmi dari pemerintah Palestina dan berbagai pengamat internasional menggambarkan pola kekerasan yang berpotensi sistematis, dengan dampak ekonomi dan sosial yang luas pada masyarakat Palestina di Tepi Barat.

Serangan semacam ini bukan sekedar insiden sporadis; mereka mencerminkan dinamika yang lebih besar tentang pertikaian tanah, kekuasaan militer, dan kerasnya realitas kehidupan warga Palestina di wilayah pendudukan.