Tentara Israel Diperintah Komandan Tembaki Warga Palestina

Beberapa laporan media internasional dan kesaksian tentara Israel menyebut bahwa pasukan militer Israel (IDF) diperintahkan oleh komandan mereka untuk menembaki warga sipil Palestina, khususnya mereka yang berada di lokasi distribusi bantuan di Gaza. Klaim ini memicu tuduhan pelanggaran hukum perang dan penyelidikan dari pihak militer Israel.


Klaim Tentara Israel: Perintah Untuk Menembak Civilians di Titik Bantuan

  • Menurut laporan Haaretz, sejumlah pasukan IDF anonim menyatakan bahwa mereka diperintahkan oleh atasan untuk menembaki kerumunan warga Palestina di titik distribusi bantuan. Menurut mereka, warga tersebut “tidak menimbulkan ancaman” tetapi tetap ditembaki untuk membubarkan kerumunan. Antara News+2Kompas TV+2

  • Beberapa tentara bahkan menggambarkan distribusi bantuan sebagai “ladang pembantaian”, di mana mereka menembakkan peluru tajam, senapan mesin, granat, dan mortir ke arah warga sipil. Kompas TV

  • Saksi militer lain dalam wawancara dengan Sky News menyebut bahwa ada “zona terlarang” di Gaza yang ditetapkan oleh komandan, dan perintahnya keras: “siapa pun yang masuk harus mati”, tanpa mempedulikan apakah warga sipil atau tidak. Kompas

  • Dalam laporan Kompas.com, tentara yang diwawancara menyampaikan bahwa mereka menembak untuk “mengendalikan massa” tanpa prosedur kontrol kerumunan seperti gas air mata, hanya dengan tembakan langsung. Kompas TV


Respons Militer Israel & Penyelidikan

  • IDF (Israel Defense Forces) membantah tuduhan ini. Mereka menyatakan tidak pernah menginstruksikan pasukannya untuk sengaja menembak warga sipil, termasuk mereka yang mendekati titik distribusi bantuan. Kompas TV

  • Namun, kasus ini tidak dianggap enteng: Advokat Jenderal Militer Israel memerintahkan pembentukan Mekanisme Penilaian Fakta (Fact-Finding Mechanism) untuk menyelidiki kemungkinan pelanggaran hukum perang. detiknews+2Antara News+2

  • Komandan tertinggi IDF menyatakan bahwa setiap laporan penyimpangan akan “diperiksa secara menyeluruh” dan tindakan diambil sesuai kebutuhan. Kompas+1

  • Selain itu, peristiwa ini ditengah distribusi bantuan kemanusiaan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang dukungannya dari Israel dan AS menuai kritik karena kondisi distribusi dianggap sangat berbahaya. Kompas TV


Dampak & Implikasi

  • Jika klaim ini benar, maka perintah tersebut bisa termasuk tindakan pelanggaran hak asasi manusia dan potensi kejahatan perang, karena warga sipil sipil dilaporkan ditembaki meski tidak bersenjata. Kompas TV+2detiknews+2

  • Kasus ini meningkatkan tekanan internasional terhadap militer Israel terkait tata cara distribusi bantuan di Gaza dan perlakuan terhadap warga sipil yang kelaparan.

  • Bagi masyarakat Gaza, tuduhan ini menambah ketidakpercayaan pada proses bantuan kemanusiaan — di samping penderitaan akibat kelaparan dan konflik bersenjata.


Kesimpulan

Laporan bahwa tentara Israel diperintah oleh komandan untuk menembaki warga Palestina di titik distribusi bantuan menimbulkan kontroversi serius. Sementara beberapa pasukan mengklaim perintah tembak dilakukan untuk “mengendalikan kerumunan”, militer Israel membantah tuduhan ini namun tetap membuka penyelidikan. Kasus ini bisa berdampak besar terhadap reputasi IDF dan memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung lama di Gaza.