Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi, atau Titiek Soeharto, meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk berani mengungkap dalang pembuatan pagar laut di Tangerang, Banten, tanpa khawatir dengan oligarki.
Seusai Rapat Kerja bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, Ketua Komisi IV DPR RI menyatakan, “Semua kementerian tidak perlu takut melawan oligarki karena kita DPR sebagai wakil rakyat, dan kementerian juga menjalankan tugasnya untuk kepentingan rakyat juga.”
Titiek menekankan bahwa dalang yang memasang pagar laut bambu di perairan Kabupaten Tangerang harus segera diungkap, tanpa khawatir akan mengganggu oligarki.
Titiek mengatakan, “Saya rasa tidak perlu tanpa harus dikasih tahu. Kita juga menekankan bahwa kementerian tidak perlu takut dengan oligarki karena kami dari DPR mendukung kementerian.”
Komisi IV DPR meminta KKP untuk melanjutkan penyelidikan untuk mengetahui siapa yang memiliki dan mengerjakan pagar laut tersebut.
Untuk mengetahui siapa yang memiliki dan mengerjakan pagar ini di lautan yang sebenarnya tidak boleh dipagar. Dia menyatakan, “Kami meminta KKP untuk mengungkapkan ini kepada masyarakat karena masyarakat menunggu siapa ini.”
Ia berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan segera memberikan informasi tentang proyek pagar laut tersebut.
Dia berkata, “Saya rasa harus mencari tahu siapa di belakang ini, saya sih maunya secepat mungkin (diungkap), dan tadi saya juga minta secepat mungkin.”
Tetapi Ketua Komisi IV DPR ini meminta penyelidikan dilakukan secepat mungkin, bukan tenggat waktu.
Titiek menambahkan, “Karena ini terkait dengan kementerian atau lembaga lain, jadi kita beri waktu Pak Menteri, mudah-mudahan secepat mungkin bisa terungkap siapa yang ada di balik semua ini.”
Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berharap pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten, dapat diselesaikan dalam minggu mendatang.
“Ya, kami berharap masalah pagar laut Tangerang dapat diselesaikan seminggu lagi. Trenggono menyatakan, “Kami akan segera selesaikan, pokoknya secepatnya, betul-betul secepatnya.”